![]() |
Cara budidaya jamur tiram samarinda |
Suatu ketika ada beberapa
pembudidaya jamur yang bertanya mengenai baglog jamur yang dia budidayakan.
Pertanyaannya yaitu kenapa baglog jamur yang sudah tumbuh penuh sulit keluar
bakal jamurnya. Pertanyaan mungkin bisa diperjelas lagi, yaitu baglog sulit
keluar jamur pada awal pembukaan dan lamanya rentang antar panen pada baglog
jamur. Penyebab pemasalahan ini bukan hanya pada petani yang membudidayakan
baglog jamurnya, tapi juga pada proses pembuatan baglog jamur, yaitu pada
petani penyedia baglog jamur
Permasalahan yang disebabkan oleh
pembudidaya baglog jamur yaitu karena rumah/kumbung jamur kurang ideal untuk
pertumbuhan jamur. Bisa dikarenakan desain kumbung jamur yang kurang tepat,
antara lain
1. Atap kumbung terlalu rendah,
sehingga ruangan menjadi pengap/ sumuk dan akan mudah meningkatkan suhu
ruangan. Artinya kondisi ruangan tidak memenuhi syarat tumbuh jamur.
Kecuali jika pendirian kumbung berada di bawah pohon yang teduh dan rindang.
2. Kumbung jamur terlalu gelap karena
tertutup rapat tanpa sirkulasi, hal ini akan menghambat pertumbuhan pin
head/bakal jamur. Pada masa pertumbuhan jamur pada baglog, butuh pencahayaan
sebesar 10-15 %. Bukan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kumbung
3.
![]() |
Masa Inkubasi |
1. Lakukan pembukaan pada bagian depan
baglog, baglog yang dibuka adalah baglog yang pernah panen minimal 1 kali
2. Lakukan selalu peremajaan pada
bagian baglog yang rusak/kotor, yaitu dengan membersihkan bagian yang rusak
sampai terlihat bagian baglog yang putih. Tujuannya adalah untuk memicu
pertumbuhan bakal jamur lagi.
Pembukaan diatas bisa dilakukan bila
kondisi suhu dan kelembaban bisa dijaga ideal, karena jika tidak (suhu lebih
dari 28C dan kelembaban kurang dari 70%) akan menyebabkan terjadi penguapan
yang tinggi yang mengakibatkan baglog menjadi kering. Jika tidak memungkinkan
untuk melakukan pembukaan, anda bisa melubangi atau menyobek (sambil dilukai
baglognya) seukuran 1 cm sebanyak 2-4 bagian pada sisi depan dan belakang. Hal
ini bisa mengurangi penguapan yang tinggi
Dan terakhir, pada proses pembuatanbaglog jamur. Dari pengamatan dan studi banding yang telah kami lakukan, bahwa
baglog jamur akan mengalami kesulitan pada pertumbuhan pih head/bakal jamur
pada awal panen dan pada pertumbuhan berikutnya dikarenakan serbuk kayu yang
dipakai dalam pembuatan baglog masih belum benar benar lapuk. Hal ini akan
menghambat penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakal jamur.
![]() |
Fase Pertumbuhan Jamur Tiram Samarinda |
1. Pada permukaan baglog akan tumbuh
daging berwarna kekuning kuningan (ngoncom), dan akan tampak jika baglog sudah
mulai dipenuhi miselium jamur.
2. Keluarnya pin head/bakal jamur sejak
pembukaan pertama sangat lama, antara 3-4 minggu, padahal idealnya 1-2 minggu
sejak pembukaan
3. Jarak panen dengan panen sebelumnya
sangat lama, bisa jadi tidak panen lagi dan baglog akhirnya menjadi membusuk,
padahal masih dalam masa produktif
4. Baglog tidak bisa berwarna putih
pekat seperti tempe
5. Jamur yang tumbuh akan layu dan
kering sebelum waktunya panen. Hal ini disebabkan penyerapan nutrisi pada
baglog kurang optimal, karena serbuk yang belum lapuk akan sulit untuk
diuraikan menjadi makanan bagi jamur
Oleh sebab itu, usahakan agar serbuk
kayu yang dipakai dalam kondisi melapuk, adapun cara untuk melapukkan adalah
1. Biarkan serbuk kayu di tumpukan luar
atau yang sudah dibungkus glangsing ; selama minimal 3 minggu, agar terjadi
pelapukan alami. Bisa dibantu dengan menyirami serbuk dengan air dengan tujuan
agar resin/getah kayu bisa larut ke bawah
2. Lakukan pengomposan/fermentasi pada
media baglog yang sudah diacampur dengan bahan lain dan sudah diaduk dengan
air. Waktu pengomposan selama minimal 3 hari. Caranya, tutup rapat adukan tadi
dengan plastik atau apapun yang bisa buat nutup
Baca
juga informasi lain seputar peluang bisnis jamur tiram , untuk peluang usaha
jamur tiram yang lebih baik, bisa di baca artikel yang lain; jamur tiramsamarinda, jual jamur tiram samarinda,
harga jamur tiram samarinda.